Pahlawan Tak Dikenal Toto Sudarto Bachtiar |
Puisi Pahlawan Tak Dikenal Toto Sudarto Bachtiar - Di bawah ini merupakan Puisi Pahlawan Tak Dikenal karya Toto Sudarto Bahtiar.
Pahlawan Tak Dikenal
Karya : Toto Sudarto Bachtiar
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang.
tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang.
Dia tidak ingat bilamana dia datang
Kedua lengannya memeluk senapan
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan untuk tidur sayang.
Kedua lengannya memeluk senapan
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan untuk tidur sayang.
Wajah sunyi setengah tergundah
Menangkap sepi pedang senja
Dunia tambah beku di tengah derap dan suara menderu
Dia masih sangat muda
Menangkap sepi pedang senja
Dunia tambah beku di tengah derap dan suara menderu
Dia masih sangat muda
Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak, wajah-wajah sendiri yang tak dikenalnya
Orang-orang ingin kembali memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak, wajah-wajah sendiri yang tak dikenalnya
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata: "aku sangat muda"
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata: "aku sangat muda"
1955
0 komentar:
Post a Comment