Bahasa Prokem |
Uung 9 - Bahasa sandi, yang dipakai dan digemari oleh kalangan
remaja tertentu adalah bahasa prokem.
Bahasa ini konon berasal dari kalangan preman. Bahasa prokem ini digunakan
sebagai sarana komunikasi di antara remaja sekelompoknya selama kurun waktu
tertentu.
Sarana komunikasi diperlukan oleh remaja untuk menyampaikan hal-hal
yang dianggap tertutup untuk kelompok lain agar pihak lain tidak dapat
mengetahui apa yang sedang dibicarakannya. Bahasa prokem tumbuh dan berkembang
sesuai dengan latar belakang sosial budaya pemakainya. Hal itu merupakan
perilaku kebahasaan dan bersifat universal.
Pembendaharaan kata atau kosa kata bahasa prokem di Indonesia diambil dari
kosa kata bahasa yang hidup di lingkungan kelompok remaja tertentu. Pembentukan
kata dan maknanya sangat beragam dan bergantung pada kreativitas pemakainya.
Bahasa prokem berfungsi sebagai ekspresi rasa kebersamaan para pemakainya.
Selain itu, dengan menggunakan bahasa prokem, mereka ingin menyatakan diri
sebagai anggota kelompok masyarakat yang berbeda dari kelompok masyarakat yang
lain.
Berikut ini merupakan contoh kata bahasa prokem ;
bokap ‘bapak’
bonyok ‘bapak
dan ibu’
cacing ‘petugas
keamanan’
hebring 'sangat
hebat’
doku ‘uang’
doi ‘dia’
cuek ‘tidak
acuh’
Keberadaan dan kehadiran bahasa prokem itu dapat
dianggap wajar karena sesuai dengan tuntuan perkembangan nurani anak usia
remaja. Masa hidupnya terbatas sesuai dengan perkembangan usia remaja. Selain
itu, pemakainnya pun terbatas pula dikalangan remaja kelompok usia tertentu dan
bersifat tidak resmi.
Jika berada di luar lingkungan kelompoknya, bahasa
yang digunakan beralih ke bahasa lain yang berlaku secara umum di lingkungan
masyarakat tempat mereka berada. Jadi, kehadirannya (bahasa prokem) di dalam pertumbuhan bahasa Indonesia atau pun
bahasa daerah tidak perlu dirisaukan karena bahasa itu masing-masing akan
tumbuh dan berkembang sendiri sesuai dengan fungsi dan
keperluannya masing-masing.
0 komentar:
Post a Comment