Pada hakikatnya karya sastra
berbeda dengan karangan-karangan lain. Karena karya sastra merupakan suatu seni
yang mencipta karya tulis dan memiliki bahasa yang indah. Oleh karenanya sastra
memiliki dunia tersendiri. Sastra merupakan bentuk wujud kehidupan dari hasil
pengamatan satrawan atas kehidupan di sekitarnya.
Kehidupan
dalam karya sastra merupakan kehidupan yang telah diwarnai dengan sikap, latar
belakang ,dan keyakinan penulisnya. Karena itu keyakinan dan kebenaran dalam
karya sastra tidak mungkin disamakan dengan keyakinan dan kebenaran yang ada di
sekitar kita. Kebenaran dalam karya sastra adalah kebenaran yang bukan
kebenaran indrawi yang bisa kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari.
Kenyataan
alamiah seorang sastrawan hanyalah sebagai bahan pengambilan ilham atau
imajinasi yang nantinya akan diolah dalam angan untuk dijadikan sebuah karya
yang memiliki nilai-nilai yang tinggi dari sekedar kenyataan alamiah. Karya
sastra bukanlah semata-mata tiruan kehidupan, melainkan merupakan suatu penafsiran
alam dan kehidupan itu.
Seorang
sastrawan bukan hanya memindahkan apa yang dilihatnya atau didengarnya dari
kehidupan sekeliling. Dengan karyanya seorang sastrawan akan mengungkapkan arti
hidup dari kehidupan yang tertangkap mata batinnya. Mengungkapkan manusia
dengan keanekaragamannya dalam berbagai aspek kehidupan.
Maka
dari itu ada dua hal yang sangat penting yang harus dimiliki seorang sastrawan
yaitu daya imajinasi dan daya kreasi. Dari imajinasi maka akan lahirlah kreasi
yang bernilai.
Sama
halnya dengan karangan-karangan yang lain karya sastra yang dibuat juga sama
untuk mengkomukasikan sesuatu kepada
para penikmatnya. Sebagai karya fiksi, yang dikomunikasikanny adalah
perasaan-perasaan dan bukanlah pengetahuan sebagaimana hal karangan non fiksi.
Jadi jelas sasaran dari karya sastra adalah perasaan peniknya agar turut
merasakan apa yang dirasakan pengarang. Karena hakikatnya sebuah karya sastra
merupakan pengabdian perasaan pengarangnya yang membentuk dalam benaknya
sebagai hasil sentuhan dengan hidup dan kehidupannya.
Karya
sastra itu diciptakan bukan sekedar untuk menghibur. Tetapi bermaksud
menyampaikan gagasan-gagasannya, pandangannya, serta tanggapannya atas
kehidupan sekitarnya dengan cara yang menarik dan menyenangkan. Dengan demikian
jelas sudah bahwa karya sastra merupakan seni yang memiliki tujuan tertentu.
Ada
satu istilah dari Horace bahwa karya sastra itu dibuat agar menyenangkan dan bermanfaat (dulce et utile). Bermanfaat dan
menyenangkannya suatu karya sastra bukanlah suatu tujuan melainkan merupakan
suatu akibat.
Predikat
menyenangkan dan berguna karya sastra itu harus merupakan kesatuan yang padu.
Kesenangan yang ditimbulkan karya satra haruslah kesenangan yang berguna, bukan
kesenangan yang menyesatkan atau merugikan. Kesenangan yang dituntut dari karya
sastra adalah kesenangan yang sifatnya positif yang mampu memperkaya rohani.
Pendek kata kesenangan yang diperoleh dari karya sastra akan jadi kegunaan yang
menjadikan manusia lebih bijaksana dalam hidup dan kehidupannya.
0 komentar:
Post a Comment