Saturday, February 6, 2016

Hakikat Karya Sastra

     Pada hakikatnya karya sastra berbeda dengan karangan-karangan lain. Karena karya sastra merupakan suatu seni yang mencipta karya tulis dan memiliki bahasa yang indah. Oleh karenanya sastra memiliki dunia tersendiri. Sastra merupakan bentuk wujud kehidupan dari hasil pengamatan satrawan atas kehidupan di sekitarnya.
    Kehidupan dalam karya sastra merupakan kehidupan yang telah diwarnai dengan sikap, latar belakang ,dan keyakinan penulisnya. Karena itu keyakinan dan kebenaran dalam karya sastra tidak mungkin disamakan dengan keyakinan dan kebenaran yang ada di sekitar kita. Kebenaran dalam karya sastra adalah kebenaran yang bukan kebenaran indrawi yang bisa kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari.
    Kenyataan alamiah seorang sastrawan hanyalah sebagai bahan pengambilan ilham atau imajinasi yang nantinya akan diolah dalam angan untuk dijadikan sebuah karya yang memiliki nilai-nilai yang tinggi dari sekedar kenyataan alamiah. Karya sastra bukanlah semata-mata tiruan kehidupan, melainkan merupakan suatu penafsiran alam dan kehidupan itu.
      Seorang sastrawan bukan hanya memindahkan apa yang dilihatnya atau didengarnya dari kehidupan sekeliling. Dengan karyanya seorang sastrawan akan mengungkapkan arti hidup dari kehidupan yang tertangkap mata batinnya. Mengungkapkan manusia dengan keanekaragamannya dalam berbagai aspek kehidupan.
    Maka dari itu ada dua hal yang sangat penting yang harus dimiliki seorang sastrawan yaitu daya imajinasi dan daya kreasi. Dari imajinasi maka akan lahirlah kreasi yang bernilai.
     Sama halnya dengan karangan-karangan yang lain karya sastra yang dibuat juga sama untuk mengkomukasikan  sesuatu kepada para penikmatnya. Sebagai karya fiksi, yang dikomunikasikanny adalah perasaan-perasaan dan bukanlah pengetahuan sebagaimana hal karangan non fiksi. Jadi jelas sasaran dari karya sastra adalah perasaan peniknya agar turut merasakan apa yang dirasakan pengarang. Karena hakikatnya sebuah karya sastra merupakan pengabdian perasaan pengarangnya yang membentuk dalam benaknya sebagai hasil sentuhan dengan hidup dan kehidupannya.
    Karya sastra itu diciptakan bukan sekedar untuk menghibur. Tetapi bermaksud menyampaikan gagasan-gagasannya, pandangannya, serta tanggapannya atas kehidupan sekitarnya dengan cara yang menarik dan menyenangkan. Dengan demikian jelas sudah bahwa karya sastra merupakan seni yang memiliki tujuan tertentu.
     Ada satu istilah dari Horace bahwa karya sastra itu dibuat  agar menyenangkan dan bermanfaat (dulce et utile). Bermanfaat dan menyenangkannya suatu karya sastra bukanlah suatu tujuan melainkan merupakan suatu akibat.
    Predikat menyenangkan dan berguna karya sastra itu harus merupakan kesatuan yang padu. Kesenangan yang ditimbulkan karya satra haruslah kesenangan yang berguna, bukan kesenangan yang menyesatkan atau merugikan. Kesenangan yang dituntut dari karya sastra adalah kesenangan yang sifatnya positif yang mampu memperkaya rohani. Pendek kata kesenangan yang diperoleh dari karya sastra akan jadi kegunaan yang menjadikan manusia lebih bijaksana dalam hidup dan kehidupannya.   


0 komentar:

Post a Comment