Saturday, February 6, 2016

Gaya Bahasa

      Gaya bahasa atau dengan istilah lain majas merupakan bahasa yang dipakai dalam karangan (satra), yang sifatnya mewakili persasaan dan pikiran dari penulis yang berbentuk tulisan atau lisan.
      Dalam menyampaikan perasaan dan pikiran yang tertuang dalam gaya bahasa akan lebih menyentuh hati apabila dalam pemilihan  bahasanya hati-hati dan sesuai dengan maknanya. Karena memakai gaya bahasa yang berlebihan maknanya akan menjadi tidak jelas.
      Gaya bahasa dalam bahasa Indonesia ada beberapa macam yaitu (1) gaya bahasa perulangan, (2) gaya bahasa pertentangan, (3) gaya bahasa pertautan, (4) gaya bahasa perbandingan. Dalam kesempatan ini akan dibicakan gaya bahasa pertentangan dan gaya bahasa perbandingan.

Gaya Bahasa Perbandingan
      Gaya bahasa perbadingan itu dapat dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu :
(1)Metafora, adalah gaya bahasa perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan mebandingkannya dengan sesuatu yang lain. Contohnya :
a. Darah saya mendidih mendengar kata-kata yang kasar itu
b. Kapan kamu akan menemui lintah darat itu?
c. Dewi malam itu tersenyum manis kepadaku.
(2)Perumpamaan (Asosiasi), adalah gaya bahasa yang terdiri dari dua hal yang berlainan, tetapi dinyatakan sama. Contohnya :
a.Seperti menyulam di kain lapuk.
b.Bagaikan harimau pulang kelaparan.
c.Anak itu kebingungan seperti rusa masuk kampung.
(3)Alegori, adalah gaya bahasa yang berupa cerita singkat yang mengandung kiasan (menerangkan suatu hal). Contohnya :
a.Setiap insan di dunia akan mengalami topan dan badai dalam kehidupan.
b.Saya ucapkan selamat mendayung bahtera hidup. Semoga kelak mencapai pulau kehidupan yang bahagia.
c.Bunga desa itu sedang berkembang. Banyak kumbang mengintainya. Akan tetapi, bunga itu selalu menjaga keasriannya.
(4)Personifikasi, adalah gaya bahasa yang membandingkan antara benda tak bernyawa dengan benda bernyawa (sifat-sifat manusia). Contoh :
a. Sebentar lagi matahari akan bangkit dari tempat peraduannya.
b. Bulan bersembunyi di balik awan.
c. Banjir yang terjadi kemarin telah menelan seluruh harta benda penduduk.

Gaya Bahasa Pertentangan
   Gaya bahasa pertentangan ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaiyu :
(1)Ironi, adalah gaya bahasa yang menyatakan sindiran dan sifatnya sangat halus dengan mengatakan yang sebaliknya. Contoh :
a. Baru jam 08.00, mengapa sudah bangun?
b. Wah, pintar memang kamu mengerjakan soal semudah itu  tak satu pun yang betul.
c. Hampir saja Anda terlambat.
(2)Hiperbola, adalah gaya bahasa yang mengandung arti yang sifatnya berlebih-lebihan. Contoh :
a. Suaranya menggelegar membelah angkasa.
b. Keringatnya menganak sungai.
c. Ketika mendengar berita itu, mereka terkejut setengah mati.
(3)Litotes, adalah gaya bahasa untuk mengemukakan sesuatu dengan maksud merendahkan diri. Contoh :
a.Jika kamu tidak keberatan, silakan datang ke gubukku!
b.Terimalah, barang yang tak berharga ini sebagai tanda mata.

               

0 komentar:

Post a Comment