Cerpen merupakan genre sastra
yang penting dalam sastra Indonesia. Karya sastra yang berupa cerpen banyak
diterbitkan orang. Pada dewasa ini hampir setiap majalah atau koran menyediakan
rubrik khusus yang memuat cerpen. Dalam sejarahnya cerpen itu berkembang lebih
kemudian daripada lahirnya novel.
Pada
pertumbuhannya cerpen tidak lepas dari pengaruh dongeng dalam masyarakat lama.
Yang ditulis dalam cerpen masa itu adalah peristiwa-peristiwa kecil yang
membuat orang tertawa, yang merupakan kegiatan sampingan. Pada masa itu cerpen
berfungsi sebagai teman duduk atau sebagai kawan bergurau belaka.
Cerita
pendek sekarang ini lebih dikenal umum dengan singkatan cerpen. Predikat pendek
pada cerita pendek bukan ditentukan oleh banyaknya halaman, melainkan lebih disebabkan
oleh ruang lingkup permasalahan yang ingin disampaikan kepada pembaca. Jadi
sebuah cerita yang pendek belum tentu dikatagorikan cerpen jika ruang lingkup
permasalahan yang diungkapkan tidak memenuhi pesyaratan yang dituntut oleh
cerita pendek. Sebagai contoh cerita pendek yang bukan cerpen yaitu sketsa
(tidak terdapat pelaku utama), fabel, parabel, dan cerita rakyat.
Kita
mengenal istilah long short story dan short short story. Istilah ini populer di
dalam satra Amerika. Kemudian di Indonesia istilah tersebut diterjemahkan
menjadi cerita pendek yang panjang dan cerita pendek yang pendek.
Pengertian
cerpen telah banya ditulis dalam berbagai buku teori sastra atau buku pelajaran
sastra atau bahkan ditulis oleh para ahli sastra. Kita ambil pengertian cerpen
itu berdasarkan ciri-ciri pokok yang terdapat dalam cerita. Cerpen memiliki
ciri-ciri pokok : (1) cerita fiksi, (2) bentuk singkat dan padat, (3) ceritanya
berpusat pada satu peristiwa/konfliks, (4) jumlah dan pengembangan pelaku
terbatas, (5) keseluruhan isi memberikan satu kesan tunggal.
Dari
ciri-ciri pokok di atas dapat disimpulkan bahwa cerpen adalah cerita fiksi
berbentuk prosa yang singkat padat, yang unsur ceritanya berpusat pada satu
peristiwa pokok sehingga jumlah dan pengembangan pelaku terbatas dan
keseluruhan cerita memberikan kesan tunggal.
Macam-macam
cerpen dapat dilihat dari berbagai segi :
(1)Berdasarkan panjang pendeknya cerita (Kuantitas)
a. Cerpen singkat :
kurang dari 2.000 kata
b. Cerpen umum :
2.000 s.d. 5.000 kata
c. Cerpen panjang :
lebih dari 5.000 kata
(2)Berdasarkan nilainya (kualitas)
a.Cerpen hiburan yaitu cerpen yang umumnya bertemakan cinta asih kaum remaja dengan menggunakan bahasa aktual.
b.Cerpen sastra yaitu cerpen yang menggunakan
bahasa baku dan bertemakan kehidupan manusia dengan segala persoalannya.
(3)Berdasarkan corak unsur struktur ceritanya
a.Cerpen konvensional yaitu cerpen yang struktur
ceritanya sesuai dengan konvensi yang ada.
b.Cerpen kontemporer yaitu cerpen yang struktur
ceritanya menyimpang atau bahkan bertentangan dengan konvensi yang ada.
Dalam perkembangan
sastra Indonesia modern pada dewasa ini cerpen merupakan genre sastra yang
sangat penting. Karya sastra cerpen banyak diterbitkan dengan corak dan latar
belakang yang beragam. Minat baca masyarakat terhadap cerpen cukup besar,
sehingga genre ini perlu diajarkan di sekolah dan mendapatkan perhatian. Dengan
demikian akan lahirlah penerus-penerus baru yang mau menulis cerpen.
0 komentar:
Post a Comment