Thursday, February 4, 2016

Drama

Pengajaran sastra masih banyak diperbincangkan orang dan menjadi topik yang aktual untuk dibicarakan dalam berbagai kesempatan. Lebih-lebih di dalam ruang lingkup pengajaran, pesoalan selalu muncul di hadapan kita. Pengajaran sastra sebenarnya meliputi bidang yang sangat luas, karena pengertian sastra meliputi isi yang beraneka ragam. Sastra dalam Bahasa Indonesia ada beragam ada yang berjenis puisi, novel, cerpen, drama, dan yang lainnya yang semuanya itu berkategori prosa.
Salah satu jenis prosa yang banyak diajarkan di sekolah yaitu Drama. Kata drama itu sendiri berasal dari bahasa Yunani draomai artinya bergerak atau berbuat. Drama sebagai karya seni yang lebih mengutamakan unsur tingkah laku konkrit para tokohnya dan dialog. Itulah sebabnya seni drama sering disebut pula sebagai suatu kehidupan yang disajikan dengan gerak di atas pentas.
Dalam perkembangannya istilah drama dikenal juga dengan istilah sandiwara (bahasa Jawa) sandi yang artinya rahasia atau tersamar, dan wara(h) yang artinya pelajaran. Jadi sandiwara kurang lebih berarti pelajaran yang disampaikan secara rahasia atau tersamar. Istilah sandiwara itu sendiri dipopulerkan oleh KGP Mangkunegara VII untuk menggantikan istilah toneel (pertunjukkan) dari bahasa Belanda. Istilah drama di tiap daerah berbeda-beda ada yang mengatakan wayang orang, ludruk, ketoprak, lenong, randai dan sebagainya.dan sekarang yang paling populer istilah drama itu dengan sebutan teater.
Jadi drama adalah karya sastra yang melukiskan kehidupan dan watak manusia melalui gerak dan dialog di atas pentas.
Unsur-unsur drama
     Unsur-unsur drama meliputi ;
(1) lakon atau teks play,
(2)  pemain (aktor),
(3)  tempat (teater),
(4)  penonton (audiens).
    Untuk menampilkan sebuah drama di atas pentas, ada empat tahapan yang harus dilakukan yaitu (1) Menciptakan, pada tahap ini pengarang mengkhayalkan kisah manusia sehingga timbullah ide dan permasalahan. (2) Menuliskan, ide yang telah tercetus kemudian dituangkan dalam bentuk karangan drama sehingga berbentuk sebuah kisah atau lakon. (3) Memainkan, naskah yang tersesusun oleh para pemain dimainkan agar menjadi hidup. (4) menyaksikan, penonton menyaksikan lakon yang dipentaskan.
Jenis-jenis drama
   Ada beberapa jenis drama  yang berkembang (baik dilihat berdasarkan isi lakonnya maupun berdasarkan penyajiannya) yaitu
(1)Tragedi yaitu drama yang melukiskan perikehidupan tokoh yang penuh dengan kemalangan atau kesedihan. Contoh Ken Arok dan Ken Dedes karya Muhamad Yamin dan Romeo dan Yuliet karya W. Shakespeare.
(2)Komedi yaitu drama yang melukiskan perikehidupan tokoh yang membuat penontonnya tergelitik untuk tertawa. Dalam drama jenis ini terselip kritikan-kritikan sosial.
(3) Melodrama yaitu drama yang merupakan gabungan antara tragedi dan komedi. Dalam drama jenis ini penonton tidak hanya disuguhi cerita yang merawankan hati kadang-kadang disuguhi adegan yang membuat tertawa. Contoh Saijah dan Adinda karya Multatuli.
(4)Pantomim, yaitu drama yang cara menyajikannya hanya dengan geraka-gerakan saja tanpa akan menemui dialog antar pelakunya.
(5)Opera yaitu jenis drama yang dialog-dialognya disampaikan dengan nyanyian.

(6)Sendratari, yaitu jenis drama yang penyuguhannya dengan menggunakan tarian.

0 komentar:

Post a Comment