Monday, February 1, 2016

KATA ULANG



Kata dalam Bahasa Indonesia mengenal berbagai bentuk pengulangan. Pengulangan kata tersebut yang dinamakan kata ulang atau reduplikasi. Kata ulang adalah kata jadian yang terbentuk dengan pengulangan kata. Pada prosesnya pengulangan kata yang terjadi itu bermacam-macam sehingga ada beberapa jenis kata ulang.
A.       Jenis kata ulang
1.      Kata ulang murni atau pengulangan seluruh kata (dwilingga) yaitu pengulangan seluruh kata dasar 
Contoh : Bapak-bapak, Ibu-ibu, Hitam-hitam, Sungai-sungai, Kuda-kuda
2.      Kata ulang berimbuhan atau kata ulang sebagian, yaitu kata ulang atau bentuk pengulangan kata dengan mendapat afiks baik yang berupa prefiks,  sufiks, konfiks, maupun infiks sebelum atau sesudah kata dasarnya diulang.
Contoh : Berjalan-jalan, Menari-nari, Bunga-bungaan, Kekanak-kanakan, Hormat-menghormati
3.      Kata ulang berubah bunyi atau variasi fonem, yaitu kata ulang pengulangan bunyi pada unsur pertama maupun unsur kedua dalam kalimat.
Contoh : Lauk-pauk, Serta-merta, Warna-warni, Gerak-gerik, Mondar-mandir
4.      Kata ulang sebagian atau kata ulang suku awal (dwipurwa), yaitu kata ulang yang mengalami proses pengulangan yang terjadi pada sebagian kata biasanya terjadi pada bagian awal kata. 
Contoh : Lelaki, Sesama, Tetangga, Pepohonan, Bebatuan 
5.      Kata ulang semu atau kata dasar berulang yaitu  kata ulang semu terjadi pada kata dasar yang sebenarnya bukan hasil reduplikasi itu sendiri. Perbedaan dengan kata ulang utuh adalah kata yang direduplikasi tidak akan memiliki makna jika dipisah. 
Contoh : Cumi-cumi, Laba-laba, Biri-biri, Kura-kura, Pura-pura, Kunang-kunang
B.        Makna kata ulang
Ada beberapa makna dri kata ulang tersebut yaitu (1) Kata ulang bermakna mirip atau agak. Contoh  : kekanak-kanakan, kemerah-merahan, kebapak-bapakan, kekeluargaan, kuda-kudaan, mobil-mobilan. (2) Kata ulang bermakna jamak. Contoh : ibu-ibu, bapak-bapak, buku-buku, siswa-siswa, kuda-kuda, mobil-mobil, dokter-dokter. (3) Kata ulang bermakna macam-macam. Contoh : sayur-mayur, pepohonan, buah-buahan, batu-batuan, tumbuh-tumbuhan, batu-batuan. (4) Kata ulang bermakna saling. Contoh : pukul-memukul, bermaf-maafan, bersalam-salaman, pandang-memandang, tembak-menembak, tuduh-menuduh. (5) Kata ulang bermakna intensitas. Contoh : kuat-kuat, mondar-mandir, bolak-balik, berjam-jam, jalan-jalan, makan-makan, minum-minum. (6) Kata ulang bermakna kolektif (bilangan). Contoh : satu-satu, dua-dua, tiga-tiga, empat-empat, lima-lima, enam-enam. (7) Kata ulang bermakna keadaan (situasi). Contoh : hidup-hidup, mentah-mentah, putih-putih, pendek-pendek, hitam-hitam, panjang-panjang. (8) Kata ulang bermakna tindakan yang dilakukan berulang-ulang (berkali-kali). Contoh : berkali-kali, terus-menerus, sering-sering. (9) Kata ulang bermakna kegiatan. Contoh  : masak-memasak, tukar-menukar, jahit-menjahit, goreng-menggoreng, bajak-membajak. (10) Kata ulang bermakna bersenang-senang. Contoh : minum-minum, tidur-tiduran, berbaling-baring, berjalan-jalan, membaca-baca, menulis-nulis.

Sudah barang tentu keberagaman bentuk reduplikasi atau kata ulang yang terdapat dalam tatanan khazanah Bahasa Indonesia memperkaya keberadaan bahasa tersebut.

0 komentar:

Post a Comment