Friday, February 12, 2016

Puisi Lama : Syair

Ilustrasi Puisi lama :syair
Ada  beberapa bentuk puisi lama yang berkembang dalam kesusastraan Indonesis yaitu serapah (mantera), bidal, pantun, karmina, talibun, seloka, gurindam, dan syair.
Pada zaman sekarang syair sudah mulai pudar terdesak oleh jenis puisi yang lebih modern. Meskipun demikian pada masa Balai Pustaka, Masih banyak pujangga yang menggubah dan menggali kembali syair.

Syair berasal dari bahasa Arab yaitu syu’ur yang berarti perasaan. Bentuk syair bukan hasil kesusastraan Indonesia asli melainkan berasal dari kesusastraan Arab dan berkembang ke Indonesia setelah masuknya agama Islam.
Fungsi syair digunakan untuk melukiskan atau menceritakan berbagai cerita, baik cerita yang sebenarnya, lukisan, atau sindiran maupun dongeng yang panjang.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat atau menggubah syair diantaranya :
1    .       Tiap bait syait terdiri atas 4 baris
2    .       Tiap baris terdiri dari 8 sampai 13 suku kata
3    .       Bersajak sama a-a-a-a
4    .       Keempat baris tiap bait merupakan rangkain cerita

Banyak jenis syair yang berkembang dalam kesusatraan Indonesia diantaranya (1) syair tentang cerita Panji; (2) syair Fantasi; (3) syair yang berisi sindiran; (4) syair yang menceritakan peristiwa yang benar-benar terjadi; (5) syair saduran; (6) syair yang berisi pendidikan budi pekerti, pelajaran agama dan mistis.
Di bawah ini adalah contoh Syair Fantasi :

Berhentilah kisah raja Hindustan
Tersebutlah pula suatu perkataan
Abdul Hamid Syah paduka Sultan
Duduklah baginda bermuka-mukaan

Abdul Muluk putera baginda
Besarlah sudah bangsawan muda
Cantik majelis usulnya Syahda
Tiga belas tahun umurnya ada

Parasnya elok amat sempurna
Patah majelis bijak laksana
Memberi hati bimbang gulana
Kasih padanya mulia dan hina

Akan Rahmah puteri bangsawan
Parasnya elok sukar dilawan
Sedap manis barang kelakuan
Sepuluh tahun umurnya tuan.
                                (Dari : Syair Abdul Muluk)


Syair tidak bisa dihafal seperti halnya pantun melainkan harus dicatat. Itulah sebabnya pantun itu sifatnya anonim, tak diketahui penggubahnya, sedangkan syair merupakan hasil dari pengarang. Dengan kata lain pantun merupakan puisi rakyat sedangkan syair merupakan puisi budaya.

0 komentar:

Post a Comment