Ada bebarapa perubahan makna kata dalam Bahasa Indonesia yaitu :
1. Generalisasi
2. Spesialisasi
3. Ameliorasi
4. Peyorasi
5. Sinestesia
6. Asosiasi
Generalisasi adalah perubahan makna kata yang mengalami perluasan makna. Cakupan makna sekarang lebih luas daripada cakupan makna dahulu. Contoh :
a. Pelayaran ke negera Belanda itu dipimpin oleh Kapten Ruminto.
Kata Pelayaran makna dahulunya adalah mengarungi lautan dengan perahu layar, sedangkan makna sekarang kata pelayaran bermakna mengarungi lautan dengan dengan kapal bermesin.
b. Apa yang Ibu cari di sini?
Kata Ibu makna dahulunya adalah orang tua kandung yang wanita, sedangkan makna sekarang kata Ibu bermakna wanita yang memiliki kedudukan lebih tinggi daripada kita.
c. Pak Iman akhirnya menduduki kursi direktur di perusahaan itu.
Kata kursi makna dahulunya adalah tempat duduk yang memiliki kaki dan sandaran, sedangkan makna sekarang kata kursi bermakna kedudukan atau jabatan.
d. Saat memperingati hari Kartini anak putra dan putri mengenakan pakaian nasional.
Kata putra dan putri makna dahulunya adalah hanya digunakan untuk menyebut anak raja, sedangkan makna sekarang kata putra dan putri untuk menyebut anak laki-laki atau anak perempuan pada umumnya.
Spesialisasi adalah perubahan makna kata yang mengalami penyempitan makna. cakupan makna sekarang lebih sempit daripada makna dahulu. Contoh :
a. Saya bercita-cita ingin menjadi sarjana pedidikan.
Kata sarjana makna dahulunya adalah untuk menyebut cendikiawan, orang pintar atau orang berilmu, sedangkan makna sekarang kata sarjana untuk menyebut orang yang telah lulus dari jenjang strata satu di perguruan tinggi.
b. Banyak biro jasa yang menyalurkan para pembantu.
Kata pembantu makna dahulunya adalah untuk menyebut orang yang membantu, sedangkan makna sekarang kata pembantu untuk menyebut pembatu rumah tangga atau pelayan.
c. Dari tadi aku mencium bau bangkai di sekitar sini.
Kata bau dahulunya adalah untuk menyebut segala jenis bau-bauan (wangi atau tidak enak), sedangkan makna sekarang kata bau untuk menyebut bau tidak enak atau busuk.
d. Ustad Rosyid sedang pergi ibadah haji.
Kata ustad makna dahulunya adalah untuk menyebut guru, sedangkan makna sekarang kata ustad untuk menyebut guru mengaji atau guru agama islam.
Ameliorasi adalah perubahan makna kata yang baru (sekarang) dirasa lebih tinggi atau lebih baik atau lebih halus nilai rasa bahasanya daripada makna kada dahulunya (lama). Contoh :
a. Anak penyandang tuna netra pun berhak mengenyam pendidikan.
Kata tuna netra dirasa lebih halus dan sopan nilai bahasanya daripada kata buta.
b. Dalam kegiatan apapun Kepala sekolah itu selalu hadir dengan isteri tercinta.
Kata isteri dirasa lebih halus dan sopan nilai bahasanya daripada kata bini.
c. Jenazah korban kecelakaan itu di bawa ke rumah sakit untuk dioutopsi.
Kata jenazah dirasa lebih halus dan sopan nilai bahasanya daripada kata mayat.
d. Besok kakakku akan menikah.
Kata menikah dirasa lebih halus dan sopan nilai bahasanya daripada kata kawin.
Peyorasi adalah perubahan makna kata yang baru dirasakan lebih rendah nialai rasa bahasanya daripada makna kata lama. Contoh :
a. Direktur perusahaan itu tenyata memiliki bini tiga.
Kata bini dianggap baik pada masa lampau, tetapi sekarang dirasakan kasar.
b. Empat narapidana itu berusaha kabur dari lembaga permasyarakatan.
Kata kabur dianggap baik pada masa lampau, yaitu lari, tetapi sekarang dirasakan kurang baik, yaitu menghilang.
c. Wawan dipecat dari perusahaan dimana dia bekerja.
Kata dipecat untuk pemakaian sekarang nilai rasanya kurang sopan. Sekarang masyarakat lebih senang menggunakan kata di-PHK atau dirumahkan.
d. Kaki tangan teroris berhasil ditangkap polisi kemarin.
Kata kaki tangan dulu berarti kaki dan tangan, tetapi sekarang dipakai dalam arti yang kurang baik, yaitu mata-mata atau orang yang diperalat orang lain untuk membantu.
Sinestesia adalah perubahan makna kata akibat pertukaran tanggapan antara dua indra yang berlainan. Contoh :
a. Suara penyanyi Erni Johan sampai saat ini masih empuk.
Spesialisasi adalah perubahan makna kata yang mengalami penyempitan makna. cakupan makna sekarang lebih sempit daripada makna dahulu. Contoh :
a. Saya bercita-cita ingin menjadi sarjana pedidikan.
Kata sarjana makna dahulunya adalah untuk menyebut cendikiawan, orang pintar atau orang berilmu, sedangkan makna sekarang kata sarjana untuk menyebut orang yang telah lulus dari jenjang strata satu di perguruan tinggi.
b. Banyak biro jasa yang menyalurkan para pembantu.
Kata pembantu makna dahulunya adalah untuk menyebut orang yang membantu, sedangkan makna sekarang kata pembantu untuk menyebut pembatu rumah tangga atau pelayan.
c. Dari tadi aku mencium bau bangkai di sekitar sini.
Kata bau dahulunya adalah untuk menyebut segala jenis bau-bauan (wangi atau tidak enak), sedangkan makna sekarang kata bau untuk menyebut bau tidak enak atau busuk.
d. Ustad Rosyid sedang pergi ibadah haji.
Kata ustad makna dahulunya adalah untuk menyebut guru, sedangkan makna sekarang kata ustad untuk menyebut guru mengaji atau guru agama islam.
Ameliorasi adalah perubahan makna kata yang baru (sekarang) dirasa lebih tinggi atau lebih baik atau lebih halus nilai rasa bahasanya daripada makna kada dahulunya (lama). Contoh :
a. Anak penyandang tuna netra pun berhak mengenyam pendidikan.
Kata tuna netra dirasa lebih halus dan sopan nilai bahasanya daripada kata buta.
b. Dalam kegiatan apapun Kepala sekolah itu selalu hadir dengan isteri tercinta.
Kata isteri dirasa lebih halus dan sopan nilai bahasanya daripada kata bini.
c. Jenazah korban kecelakaan itu di bawa ke rumah sakit untuk dioutopsi.
Kata jenazah dirasa lebih halus dan sopan nilai bahasanya daripada kata mayat.
d. Besok kakakku akan menikah.
Kata menikah dirasa lebih halus dan sopan nilai bahasanya daripada kata kawin.
Peyorasi adalah perubahan makna kata yang baru dirasakan lebih rendah nialai rasa bahasanya daripada makna kata lama. Contoh :
a. Direktur perusahaan itu tenyata memiliki bini tiga.
Kata bini dianggap baik pada masa lampau, tetapi sekarang dirasakan kasar.
b. Empat narapidana itu berusaha kabur dari lembaga permasyarakatan.
Kata kabur dianggap baik pada masa lampau, yaitu lari, tetapi sekarang dirasakan kurang baik, yaitu menghilang.
c. Wawan dipecat dari perusahaan dimana dia bekerja.
Kata dipecat untuk pemakaian sekarang nilai rasanya kurang sopan. Sekarang masyarakat lebih senang menggunakan kata di-PHK atau dirumahkan.
d. Kaki tangan teroris berhasil ditangkap polisi kemarin.
Kata kaki tangan dulu berarti kaki dan tangan, tetapi sekarang dipakai dalam arti yang kurang baik, yaitu mata-mata atau orang yang diperalat orang lain untuk membantu.
Sinestesia adalah perubahan makna kata akibat pertukaran tanggapan antara dua indra yang berlainan. Contoh :
a. Suara penyanyi Erni Johan sampai saat ini masih empuk.
Kata empuk sebenarnya yang merasakan
adalah indra peraba (kulit) dengan makna lunak atau tidak keras. Akan
tetapi, pada kalimat tersebut kata empuk yang merasakan adalah indra
pendengar( telinga) dengan makna merdu.
b. Pidatonya
hambar.
Kata hambar sebenarnya yang
merasakan adalah indra pengecap (lidah) dengan makna tawar atau tidak
ada rasanya. Kata
hambar dalam kalimat
tersebut yang merasakan indra pendengar (telinga) dengan makna monoton atau
kurang menggairahkan.
c. Model
bajunya manis.
Kata manis sebenarnya yang
merasakan adalah indra pengecap (lidah) dengan makna legi atau rasa seperti rasa gula. Dalam
kalimat tersebut kata manis yang menangkap adalah indra penglihatan (mata) dengan makna menarik.
d. Permen
itu ramai rasanya.
Kata ramai sebenarnya yang merasakan
adalah indra pendengaran dengan makna riuh rendah,meriah, orang
banyak. Akan
tetapi, dalam kalimat tersebut kata ramai yang merasakan adalah indra pengecap
dengan makna bermacam-macam.
Asosiasi adalah perubahan makna kata yang terjadi karena persamaan sifat. Contoh :
a. Orang itu mencatut nama pejabat untuk mencari sumbangan.
Kata catut berarti alat untuk menarik atau
mencabut paku dan sebagainya. Berdasarkan persamaan sifat ini, kata catut
dipakai untuk menyatakan makna mengambil
sesuatu yang bukan haknya.
b. Janganlah kita membiasakan diri memberi amplop dalam mengurus sesuatu!
Kata amplop berarti alat untuk menyimpan surat. Berdasarkan sifat ini, kata amplop dipakai untuk menyatakan makna memberi uang sogokan atau uang pelicin.
b. Janganlah kita membiasakan diri memberi amplop dalam mengurus sesuatu!
Kata amplop berarti alat untuk menyimpan surat. Berdasarkan sifat ini, kata amplop dipakai untuk menyatakan makna memberi uang sogokan atau uang pelicin.
0 komentar:
Post a Comment